Mengajukan Visa Aupair

sebelumnya saya sudah menulis mengenai Aupair di Jerman. Nah, sekarang saya ingin membagikan pengalaman saya dalam mengajukan visa Aupair

contoh visa Aupair sumber: http://desyhause.blogspot.com/2013/04/jejak-langkah-menuju-impian.html

contoh visa Aupair sumber: http://desyhause.blogspot.com/2013/04/jejak-langkah-menuju-impian.html1. Surat Pengajuan Termin
Seseorang harus terlebih dahulu membuat termin sebelum mengajukan visa. anda bisa membuatnya di sini https://service2.diplo.de/rktermin/extern/choose_realmList.do?locationCode=jaka&request_locale=de
surat tersebut diperlukan sebagai bukti anda sudah membuat termin dan harus ditunjukkan kepada satpam, sebelum anda memasuki kedubes. Karena anda tidak akan diperbolehkan masuk jika anda tidak memiliki surat tersebut.
2. Formulir Pengajuan Visa
Formulir pengajuan visa ada 2. Yaitu, Formulir permohonan atau Antrag auf Erteilung einer Aufenthaltserlaubnis yang bisa di download di sini dan Formulir lembar pertanyaan berdasarkan §54 No. 6 Undang-Undang Ijin Tinggallembar pernyataan berdasarkan §55 paragraf 2 No. 1 Undang-Undang Ijin Tinggal yang bisa didownload di sini
masing-masing formulir tersebut harus dibuat dalam 2 rangkap.
3. Passfoto
Foto biometris berwarna dengan latar belakang putih atau abu-abu muda, ukuran 3,5cm x 4,5 cm. Wajah harus sebesar 80% dari ukuran foto. Contoh foto bisa Anda lihat di: http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/3853130/Daten/2871353/Videx_Informationen.pdf
lembar Pasfoto (dua lembar direkatkan di masing-masing di formulir permohonan, satu lembar disisipkan saja dan akan dikembalikan)
saran saya, untuk membuat foto biometris, sebaiknya dilakukan di tempat-tempat yang memang sudah menjadi rekomendasi kedubes langsung. Saat itu saya membuat pasfoto di Jalan Haji Agus Salim, Menteng Jakarta Pusat. Pokoknya dekat Gondangdia dan Sarinah. Di lokasi tersebut banyak studio foto untuk berbagai kedutaan. Karena, jika salah formatnya, anda akan diminta membuat foto ulang. Pikirkan waktu yang terbuang.
4. Paspor
Pada saat pengajuan permohonan, paspor yang dikeluarkan tidak lebih dari 10 tahun dan masih memiliki 4 halaman kosong untuk visanya. Pada saat tiba di Jerman, masa berlaku paspor harus minimal satu tahun. Yang harus ditunjukkan pada saat pengajuan permohonan:
 Paspor asli
 Fotokopi paspor halaman identitas pemilik dan halaman-halaman yang memiliki catatan resmi
5. Biaya visa
Biaya permohonan visa harus dibayar dalam Rupiah secara tunai, untuk dewasa sebesar € 60,- dan untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun sebesar € 30,-. Biaya tersebut tidak akan dikembalikan jika visa ditolak. Untuk beberapa kasus (contohnya untuk suami atau – 3 – isteri warga negara Jerman atau EU) visa diberikan secara gratis.
Nah, sudah tahu kan, biaya pengajuan visa cukup mahal. jadi saya sarankan persiapkan semua berkas secara matang sebelum mengajukan visa.
6. Kontrak Au-pair, Surat Undangan, dan Asuransi
Dalam bahasa Jerman atau Inggris (asli dan dua fotokopi) sesuai dengan contoh yang dikeluarkan oleh dinas ketenagakerjaan. Apabila kontraknya dibuat melalui agensi yang telah tersertifikasi RAL, maka cukup menunjukkan kontrak dalam bentuk hasil scan atau fax. Daftar agensi yang telah tersertifikasi RAL dapat Anda temukan di website Gütegemeinschaft Au-pair e.V. (www.guetegemeinschaft-aupair.de).
Keluarga asuh biasanya akan mengirimkan kontrak kerja, surat undangan dan Asuransi Aupair melalui Email atau per pos. Kontrak kerja harus asli, artinya melalui scan per Email atau pos. Namun harus diperhatikan, jika anda mengajukan visa dengan kontrak dari scan, harus memiliki resolusi yang tinggi, dalam artian dapat dibaca secara jelas jika dicetak.
7. Pengetahuan bahasa
Seorang calon Aupair harus memiliki kemampuan dasar berbahasa Jerman. Dibuktikan dengan memiliki sertifikat dasar bahasa Jerman A1 dari Goethe Institut.Dan siapkan juga lembar legalisir sebanyak 2 lembar. oleh karena itu, bawalah sertifikat asli dan fotocopy nya juga.
Kemampuan bahasa Jerman kalian pun akan diuji, yakni dengan wawancara oleh seorang nativ di Kedubes.
pertanyaan yang diajukan pun sebenarnya sangat sederhana “perkenalan diri, mengapa anda ingin menjadi seorang Aupair, ceritakan tentang profil keluarga asuh anda dan apa yang akan anda lakukan setelah aupair”. Maka persiapkan dengan sebaik-baiknya ya! Jika perlu, latihan di depan cermin 🙂
8. Bukti pendaftaran kependudukan (Meldebescheinigung)
Mintalah Meldebescheinigung kepada keluarga asuh anda. Meldebescheinigung adalah bukti kependudukan dari keluarga asuh anda. Bukti kependudukan sama dengan kartu keluarga di Indonesia, tetapi dengan format yang berbeda :p
9. Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup dibuat dalam bentuk tabel. Saran saya, buatlah Daftar Riwayat Hidup atau Lebenslauf dengan baik. Cantumkan hanya pekerjaan yang kira-kira berhubungan dengan kegiatan Aupair. Karena jika tidak, akan terlihat anda adalah seorang yang cepat bosan, sering berganti-ganti pekerjaan atau tidak fokus. Dan hal tersebut juga sangat beresiko ditolaknya visa aupair.
10. Surat Motivasi
Atau Motivationsschreiben.

    • Surat motivasi ini berisi tentang profil kamu,
    • pengalaman belajar bahasa Jerman sudah berapa lama
    • Mengapa kamu ingin menjadi Aupair di Jerman
    • Apa rencana kamu setelah mengikuti Aupair. Jika anda mencantumkan akan melanjutkan study di Jerman, hal tersebut sangat beresiko bagi penolakan visa. Sebaiknya anda tulis ingin kembali ke Tanah air dan melakukan kegiatan postif lain yang kira-kira berhubungan dengan kegiatan aupair.

    kira-kira itulah yang harus disiapkan dalam mengajukan visa Aupair. Tahun 2013 saat saya mengajukan visa Aupair masih belum begitu banyak persyaratannya. Namun, dimungkinkan karena banyaknya peminat Aupair, persyaratan semakin banyak. Sebagai contoh, saat saya mengajukan visa, saya tidak memerlukan Surat Motivasi dan Daftar riwayat hidup.